Breaking News

BELAJAR DIGITALISASI, MADTSAMUDA KUNJUNGI SMPM AL MUJAHIDIN GUNUNGKIDUL

 Belajar digitalisasi: Kepala Madtsamuda, Millazul Faida MPd (kiri) dan Kabag Pendidikan Ponpes Karangasem Fatih Futhoni MPd (memegang mic) saat diterima Kepala SMP Al Mujahidin, Agus Suyono MPd (berpeci) di Meeting Room (Istimewa/PWMU.CO)


mtsm2karangasem.sch.id – Belajar digitalisasi, MTs Muhammadiyah 2 (Madtsamuda) Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan Jawa Timur melakukan studi tiru di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (15/11/2023).

Kepala Madtsamuda, Millazul Faida MPd mengungkapkan, studi tiru yang dilakukan oleh Madtsamuda tersebut bertujuan untuk menerapkan digitalisasi di sekolah. 

“Harapannya, predikat sekolah digital terbaik nomor 1 jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang diperoleh Madtsamuda dalam Anugerah Inovasi Madrasah Digital Jawa Timur pada tahun 2021, dapat diterapkan secara keseluruhan,” katanya.

Dia menjelaskan, Madtsamuda dalam praktiknya memang sudah menerapkan digitalisasi di beberapa hal. “Misalnya penilaian tahfidz dan tahsin anak-anak, aplikasi piket guru, dan buku penghubung untuk permasalahan siswa antara wali kelas dan guru BK,” ungkapnya.

Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul, Agus Suroyo MPd menyambut baik kedatangan Madtsamuda ke sekolahnya. Ia mengungkapkan, SMPM Al Mujahidin telah menerapkan digitalisasi sejak adanya pandemi lalu.

“Berawal dari Karya Tulis Ilmiah yang ditulis oleh salah satu guru kami, jadi saya berpikir kenapa tidak dikembangkan dengan lebih baik lagi. Maka, Bapak Hanasto MSi dan Bapak Agung Tri Lestari SKom yang menciptakan aplikasi ini,” katanya.


Cegah Sampah dan Hemat Anggaran

Dia mengatakan, isu penting terkait dengan adanya digitalisasi adalah agar kita tidak memproduksi sampah dan kedua sebagai upaya penghematan.

“Sampah menjadi permasalahan yang sampai saat ini belum teratasi. Dengan menerapkan pembelajaran berbasis digital, harapannya generasi berikutnya bisa merasakan hidup yang nyaman,” katanya.

Sementara itu, alasan kedua adalah hemat. Baik itu hemat air, maupun hemat budget. “Bayangkan saja 1 map membutuhkan air ribuan liter. Kemudian adanya digital ini kita bisa hemat puluhan juta karena jurnal guru dan raport siswa sebagian besar sudah digital. Raport ini pun diprint biasanya hanya akhir semester saja,” jelasnya.

Saat tiba di ruang meeting SMP Al Mujahidin, rombongan Madtsamuda dibuat kagum karena ternyata presensi kehadiran juga serba digital. Presensi kehadiran melalui scan barcode dengan mengisi beberapa pertanyaan beserta tanda tangan rombongan sudah dikirim notulen pertemuan pada hari itu.

Selain itu, rombongan kembali dibuat kagum oleh sekolah yang baru resmi didirikan pada 2013 lalu itu  karena aplikasi yang digunakan sudah cukup lengkap. Mulai dari buku tamu, buku pelanggaran atau prestasi siswa, pembayaran, ASA (Aplikasi Supervisi Akademik), ruang belajar, perpustakaan, majalah online dan masih banyak lagi.

“Makanya saya mengajak teman-teman struktural dan Bimbingan Konseling (BK) untuk belajar terlebih dahulu aplikasi ini. Insya Allah aplikasi ini bisa diterapkan di Madtsamuda dan kita bisa digitalisasi madrasah secara keseluruhan,” ucap Milla. (*)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.