Breaking News

MADTSAMUDA BEKALI GURU DENGAN WORKSHOP IMPEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

 Madtsamuda Bekali Guru dengan Workshop Impementasi Kurikulum Merdeka. Pengawas MTs Kabupaten Lamongan Drs Luthfi MPd salah satu pemateri dalam IKM Madtsamuda (Azhar Agus/PWMU.CO)


mtsm2karangasem.sch.id – Kepala MTs Muhammadiyah 2 (Madtsamuda) Ponpes Karangasem Paciran Lamongan Millazul Faida MPd menjelaskan, tahun ajaran baru tahun 2023/2024 Madtsamuda akan menggunakan Kurikulum Merdeka.

Oleh sebab itu, sekolah membekali para guru dengan mengadakan Workshop Impementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Workshop ini dilaksanakan selama dua hari dan dilaksanakan di Tebing Cafe, Paciran, Lamongan, Kamis-Jumat (15-16/6/2023).

Mila, sapaan akrabnya mengatakan, workshop ini dilaksanakan selama dua hari dan dilaksanakan di luar madrasah dari pagi hingga sore agar para guru bisa lebih fokus.

“Diharapkan selesai mengikuti workshop ini para guru sudah memiliki gambaran untuk mengajar di kelas pada tahun ajaran baru. Maka dari itu, tema workshop kali ini adalah serentak maju bersama, wujudkan merdeka belajar, wujudkan pendidikan yang menggembirakan,” jelasnya.

Sebanyak 45 guru yang mengampu berbagai mata pelajaran di Madtsamuda mengikuti kegiatan ini mulai pukul 07.30 hingga 16.30 WIB.

Meskipun dilaksanakan sejak pagi hingga sore hari, namun semua guru tetap fokus mengikuti dan semangat dalam praktik mengajar maupun presentasi.

Mengajar = Mulang

Pemateri hari pertama adalah Pengawas MTs Kabupaten Lamongan Drs Luthfi MPd. Dia menyampaikan tentang kebijakan kurikulum merdeka, sehingga guru memiliki pemahaman terkait Kurikulum Merdeka secara umumnya.

“Dalam kurikulum merdeka itu Madtsamuda harus fokus pada mutunya. Mulai dari input mutunya, proses mutunya hingga output mutunya,” tandasnya.

Menurutnya, jika input mutunya sudah baik, output mutunya juga akan baik, dan jika proses dalam mendapatkan mutu itu juga baik, maka tujuan Madtsamuda akan tercapai.

“Jadi jangan kaget apabila siswa sudah lulus tapi ijazahnya disita karena tahfidh qurannya belum selesai, maka ini tidak salah. Karena saya lihat salah satu persyaratan kelulusan di Madtsamuda itu harus hafal sekian juz,” jelas Luthfi.

Pemateri kedua adalah dosen Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Dr Nur Fauziyah MPd. Bu Nur, sapaan akrabnya, memberikan materi tentang Penyusunan Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP dan ATP).

Selain menyampaiakn materi, Bu Nur juga meminta para guru untuk praktik membuat TP dan ATP sekaligus presentasi hasilnya.

Menurut Bu Nur, TP dan ATP dalam kurikulum merdeka setiap tingkat satuan pendidikan itu berbeda.

“Jadi Anak Usia Dini, tingkat SMP dan tingkat SMA juga berbeda-beda. Tapi sebelumnya satuan pendidikan harus menetapkan visi dan misinya terlebih dahulu baru bisa menyusun TP dan ATP,” paparnya.

Sedangkan di hari kedua, materi Workshop disampaikan oleh Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unser) Abdul Haris Rosyidi MPd.

Dia menjelaskan materi tentang Modul Ajar dan merangcang P5-PPRA (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila- Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin).

“Mengajar dalam bahasa Jawa adalah mulang. Artinya bukan hanya tentang kekinian, tetapi juga berbicara tentang ke-nanti-an. Bahwa mengajar berarti menemani untuk memulangkan seseorang itu dengan ilmu,” ucap Haris. (*)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.